Jumat, 29 Maret 2013

Penyakit Pernapsan AKibat Kerja (SILIKOSIS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam bidang industri sampai sekarang telah menghasilkan sekitar 70.000 jenis bahan berupa logam, kimia, pelarut, plastik, karet, pestisida, gas, dan sebagainya yang digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan kenyaman dan kemudahan bagi penduduk di seluruh dunia. Namun di lain pihak, bahan-bahan tersebut menimbulkan berbagai dampak seperti cedera dan penyakit. Cedera akibat kerja dapat bersifat ergonomik, ortopedik, fisik, mengenai mata, telinga dan lainnya.Penyakit-penyakit akibat pajanan di lingkungan kerja dapat berupa toksik, infeksi, kanker, gangguan hati, saraf, alat reproduksi, kardiovaskular, kulit dan saluran napas. Ratusan juta tenaga kerja di seluruh dunia saat ini bekerja pada kondisi yang tidak aman dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Menurut International Labor Organization(ILO), setiap hari terjadi 1.1 juta kematian yang disebakan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan pekerjaan. Dari data ILO tahun 1999, penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan paling banyak disebabkan oleh kanker 34%.Sisanya terdapat kecelakaan sebanyak 25 %, penyakit saluran pernapasaan 21%, dan penyakit kardiovaskuler 15%.Dari data-data tersebut dapat diketahui bahwa penyakit saluran pernapasaan menempati peringkat ketiga. Sebagai tenaga kesehatan, termasuk perawat harus melakukan pengkajian terhadap pasien dan apakah ada hubungan antara penyakit yang diderita pasien dengan pekerjaan mereka.Sehingga dapat ditentukan perencanaan serta intervensi yang tepat untuk pasien agar hasil yang diperoleh dapat maksimal dan benar-benar bermanfaat untuk pasien. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian sistem pernapasan? 2. Bagaimana gangguan sistem pernapasan? 3. Apa yang dimaksud dengan kerja? 4. Bagaimana manifestasi klinis dari gangguan sistem pernapasan? 5. Apa-apa saja pekerjaan yang berisiko penyakit paru-paru? 6. Bagaimana penyakit-penyakit pernapasan? 7. Apa yang dimaksud dengan silikosis? 8. Bagaimana peran keluarga dalam upaya pencegahan penyakit? 1.3 Tujuan 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian sistem pernapasan. 2. Mahasiswa dapat mengetahui gangguan sistem pernapasan. 3. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian kerja. 4. Mahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis dari gangguan sistem pernapasan. 5. Mahasiswa dapat mengetahui pekerjaan yang berisiko penyakit paru-paru. 6. Mahasiswa dapat mengetahui penyakit-penyakit pernapasan. 7. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan silikosis. 8. Mahasiswa dapat mengetahui peran keluarga dalam upaya pencegahan penyakit. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Pernapasan Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang, mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak memngandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. 1. Inspirasi Inspirasi terjadi ketika tekanan alveoli dibawah tekanan atmosfir. Otot yang paling penting dalam inspirasi adalah diafragma, bentuknya melengkung dan melekat pada iga paling bawah dan oto interkosta eksterna. ketika diafragma berkontraksi bentuknya menjadi datar dan menekan dibawahnya yaitu pada isi abdomen dan mengangkat iga. Keadaan ini menyebabkan pembesaran rongga toraks dan paru-paru. Meningkatnya ukuran dada menurunkan tekan intrapleura sehinggah paru-paru menjadi mengembang. mengembangnya paru-paru berakibat pada penurunan tekanan alveolus sehingga udara bergerak menurut gradien tekanan dari atmosfir kedalam paru-paru. Hal ini berlangsung terus sampai tekanan menjadi sama dengan tekanan atmosfer, demikian seterusnya. 2. Ekspirasi Ekspirasi merupakan proses pasif, tidak ada kontraksi otot-otot aktif. Pada akhirnya inspirasi otot-otot respirasi relaks, membiarkan elastisitas paru dan rongga dada untuk mengisi volume paru.ekspirasi terjadi ketika tekanan alveolus lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Relaksasi diafragma dan otot interkosta eskterna mengakibatkan recoil elastic dinding dada dan paru sehingga terjadi tekanan alveolus dan menurunkan volune paru, dengan demikian udara bergerak dari paru-paru keatmosfer. Sistem respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalaui peran system respirasi oksigen di ambil dari atmosfir, di transport masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida di alveoli, selanjutnya oksigen akan di difusi masuk kafiler darah untuk di manfaatkan oleh sel dalam proses metabolisme. Sistem pernapasan terdiri atas paru-paru dan sistem saluran yang menghubungkan jaringan paru dengan lingkungan luar paru yang menghubungkan jaringan paru dengan lingkungan luar paru yang berfungsi untuk menyediakan oksigen untuk darah dan membuang karbondioksida. Sistem pernapasan secara umum terbagi atas: 1. Bagian konduksi, yang terdiri atas : Rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, Bronkus, dan bronkiolus. Bagian ini berfungsi untuk menyediakan saluran udara untuk mengalir ke dan dari paru-paru untuk membersihkan, membasahi, dan menghangatkan udara yang diinspirasi. 2. Bagian respirasi, yang terdiri dari alveoli, dan struktur yang berhubungan. Pertukaran gas antara udara dan darah terjadi dalam alveoli. Selain struktur diatas terdapat pula struktur yang lain, seperti bulu-bulu pada pintu masuk yang penting untuk menyaring partikel-partikel yang masuk. Sistem pernapasan memilliki sistem pertahanan tersendiri dalam melawan setiap bahan yang masuk yang dapat merusak. Terdapat tiga kelompok mekanisme pertahanan yaitu: 1. Arsitektur saluran napas : bentuk, struktur, dan kaliber saluran napas yang berbeda- beda merupakan saringan mekanik terhadap udara yang dihirup, mulai dari hidung, nasofaring, laring, serta percabangan trakeobronkial. Iritasi mekanik atau kimiawi merangsang reseptor disaluran napas, sehingga terjadi bronkokonstriksi serta bersin atau batuk yang mampu mengurangi penetrasi debu dan gas toksik ke dalam saluran napas. 2. Lapisan cairan serta silia yang melapisi saluran napas, yang mampu menangkap partikel debu dan mengeluarkannya. 3. Mekanisme pertahanan spesifik , yaitu sistem imunitas di paru yang berperan terhadap partikel-partikel biokimiawi yang tertumpuk di saluran napas. 2.2 Gangguan Sistem Pernapasan Berbagai penyakit dapat timbul dalam lingkungan pekerjaan yang mengandung debu industri, terutama pada kadar yang cukup tinggi, antara lain pneumokoniosis, silikosis, asbestosis, hemosiderosis, bisinosis, bronkitis, asma kerja, kanker paru, dll. Penyakit paru kerja terbagi 3 bagian yaitu: 1. Akibat debu organik, misalnya debu kapas (Bissinosis), debu padi-padian (Grain worker’s disease), debu kayu. 2. Akibat debu anorganik (pneumokoniosis) misalnya debu silika (Silikosis), debu asbes (asbestosis), debu timah (Stannosis). 3. Penyakit paru kerja akibat gas iritan, 3 polutan yang paling banyak mempengaruhi kesehatan paru adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2) dan ozon (O3). Di negara-negara maju, penyakit paru akibat kerja merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kecacatan, tetapi di negara-negara berkembang, khususnya di Indonesia sampai saat ini masih sedikit kasus penyakit paru akibat kerja yang dilaporkan. 2.3 Pengertian Kerja Pengertian kerja adala kegiatan melakukan sesuatu; yang dilakukan (diperbuat); pengertian kerja lainnya adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi. 2.4 Manifestasi Klinis Manifestasi klinis penyakit sistem pernafasan (penyakit paru) dapat berupa gejala sistemik maupun terbatas pada gejala system respirasi: 1. Batuk dgn produksi sputum - Batuk merupakan gejala penyakit Paru dan infeksi saluran nafas atas yang paling sering ditemukan. - Jenis batuk (kering/sputum): a. Kering, sering disebabkan oleh radang mukosa larinks, trakea atau bronkus, seperti pd fase dini infeksi sal. Nafas, inhalsi debu atau asap rokok. b. Sputum • S. berbau busuk: infeksi anaerob spt abses paru • S. purulen: pada bronkiektasis, abses paru • S. berwarna karat: pada pneumonia • S. berwarna hitam: iritasi asap rokok, polusi udara. 2. Batuk berdarah Batuk darah atau hemoptisis adalah ekspektorasi darah akibat perdarahan pada saluran napas di bawah laring, atau perdarahan yang keluar melalui saluran napas bawah laring. Batuk darah lebih sering merupakan tanda atau gejala dari penyakit dasar sehingga etiologi harus dicari melalui pemeriksaan yang lebih teliti. 3. Sesak nafas dan nyeri dada/pleura Sesak nafas merupakan kesulitan dalam bernafas saat sedang beraktivitas terutama aktivitas yang memerlukan banyak tenaga. Sesak nafas dapat saja menjadi berbahaya bila tidak ditangani dengan serius bahkan dapat menyebabkan kematian. 2.5 Pekerjaan Berisiko Penyakit Paru-paru Bahan-bahan berbahaya di tempat kerja yang terhirup dalam waktu lama secara teratur atau dalam jumlah tertentu dapat menimbulkan penyakit paru-paru.Besar kecilnya dampak yang timbul tergantung pada jumlah dan lamanya paparan. Di Amerika, setiap tahunnya lebih dari 16.000 orang meninggal karena penyakit paru-paru akibat tempat kerja. Kabar baiknya, penyakit pada saluran pernapasan ini bisa dicegah dengan menggunakan pelindung, seperti masker serta menghindari polutan lain seperti asap rokok dan polusi udara. Berikut adalah 10 bidang pekerjaan yang rawan gangguan pernapasan. 1. Konstruksi 2. Produksi 3. Tenaga kesehatan 4. Pabrik tekstil 5. Bartender 6. Pembuat roti 7. Industri otomotif 8. Transportasi 9. Pekerja tambang 10. Pemadam kebakaran 2.6 Penyakit-Penyakit Pernapasan 1. Asbestosis Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. 2. Penyakit Batuk rejan Penyakit Batuk rejan atau juga dikenali sebagai "pertusis" atau dalam bahasa Inggris Whooping Cough adalah satu penyakit menular. Di dunia terjadi sekitar 30 sampai 50 juta kasus per tahun, dan menyebabkan kematian pada 300.000 kasus (data dari WHO). 3. Bronkitis Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. 4. Influensa Influensa biasanya dikenali sebagai flu di masyarakat, adalah penyakit menular burung dan mamalia yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influensa). Penyakit ini ditularkan dengan medium udara melalui bersin dari si penderita. 5. Paru-paru hitam Paru-paru hitam adalah suatu penyakit paru-paru yang disebabkan karena menghirup debu batubara dalam jangka panjang.Penyakit ini dikenal juga dengan sebutan pneumokoniosis pekerja batubara, dapat terjadi dalam 2 bentuk, yaitu simplek dan komplikata.Tipe simplek biasanya bersifat ringan, sedangkan tipe komplikata bisa berakibat fatal. 2.7 Silikosis 2.7.1 Definisi Silikosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan akibat menghirup debu silika, yang menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut pada paru-paru. Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih pendek, atau gejala penyakit silikosis akan segera tampak, apabila konsentrasi silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam jumlah banyak. (RS Persahabatan,2002) Terdapat 3 jenis silikosis menurut RS Persahabatan, 2002 : 1. Silikosis kronis simplek, terjadi akibat pemaparan sejumlah kecil debu silika dalam jangka panjang (lebih dari 20 tahun). Nodul-nodul peradangan kronis dan jaringan parut akibat silika terbentuk di paru-paru dan kelenjar getah bening dada. 2. Silikosis akselerata, terjadi setelah terpapar oleh sejumlah silika yang lebih banyak selama waktu yang lebih pendek (4-8 tahun). Peradangan, pembentukan jaringan parut dan gejala-gejalanya terjadi lebih cepat. 3. Silikosis akut, terjadi akibat pemaparan silikosis dalam jumlah yang sangat besar, dalam waktu yang lebih pendek. Paru-paru sangat meradang dan terisi oleh cairan, sehingga timbul sesak nafas yang hebat dan kadar oksigen darah yang rendah. Pada silikosis simplek dan akselerata bisa terjadi fibrosif masif progresif.Fibrosis ini terjadi akibat pembentukan jaringan parut dan menyebabkan kerusakan pada struktur paru yang normal. Riwayat Penyakit Host Agent Environment • Host : usia produktif, pekerja dalam lingkungan berisiko yang tidak menggunakan masker, dan penduduk yang tinggal dikawasan industri. • Agent non living agent : kimia àkristalin silicon dioksida • Environment : terkena pajanan yang terus menerus dari kawasan industry semen, -batu bara, keramik, dan industri yang menggunakan silica sebagai bahan untuk proses industrinya. Riwayat Alamiah • Periode prepathogenesis adalah interaksi antara host, agent, dan environment. Pekerja dalam lingkungan yang berisiko terpajan terus menerus dari kawasan industri semen, batu bara, keramik, dan industri lain yang menggunakan silica sebagai bahan baku merupakan factor predisposing atau factor pemungkin untuk terjadinya penyakit silicosis. Para pekerja tidak langsung terkena silicosis, karena silicosis terjadi dalam waktu yang lama dan akumulatif namun factor risiko telah ada. • Periode pathogenesis terjadi mulai saat terjadinya kelainan atau gangguan pada tubuh akibat interaksi antara stimulus penyakit dengan manusia sampai dengan terjadinya kesembuhan, kematian, kelainan yang menetap atau cacat. - Fase subklinis : serbuk silika masuk ke paru-paru dan sel pembersih (misalnya makrofag) akan mencernanya. Enzim yang dihasilkan oleh sel pembersih menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada paru-paru. - Fase klinis : Gejala tersebut disertai batuk tidak berdahak, sulit bernapas dan mudah letih. Usaha untuk menegakkan diagnosis silikosis secara dini sangat penting, oleh karena penyakit dapat terus berlanjut meskipun paparan telah dihindari.Pada penderita silikosis insidens tuberkulosis lebih tinggi dari populasi umum. 2.7.2 Etiologi dan Faktor Risiko Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap.Debu silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll).Selain dari itu, debu silika juga banyak terdapat di tempat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan tambang batubara.Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama–sama dengan partikel lainnya, seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu. Silika merupakan unsur utama dari pasir, sehingga pemaparan biasanya terjadi pada: 1. Buruh tambang logam 2. Pekerja pemotong batu dan granit 3. Pekerja pengecoran logam 4. Pembuat tembikar. 5. Keluarga pekerja asbes akibat terpaparnya debu dari baju pekerja Biasanya gejala timbul setelah pemaparan selama 20-30 tahun. Tetapi pada peledakan pasir, pembuatan terowogan dan pembuatan alat pengampelas sabun, dimana kadar silika yang dihasilkan sangat tinggi, gejala dapat timbul dalam waktu kurang dari 10 tahun. Komplikasi: 1. Bronkitis 2. Emphysenic(kembang paru-paru) 3. Kegagalan jantung berfungsi 2.7.3 Manifestasi Klinis Penyakit silikosis ditandai dengan sesak nafas yang disertai batuk-batuk. Batuk ini seringkali tidak disertai dengan dahak.Pada silikosis tingkah sedang, gejala sesak nafas yang disertai terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya mudah sekali diamati. Bila penyakit silikosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja jantung. Gejala tambahan yang mungkin ditemukan, terutama pada silikosis akut: 1. Demam 2. Batuk 3. Penurunan berat badan 4. Gangguan pernafasan yang berat. 2.7.4 Patofisiologi Partikel-partikel silika yang berukuran 0.5-5 µm bila terhirup akan tertahan di alveolus dan sel pembersih (makrofag) akan mencernanya. Banyak dari partikel ini dibuang bersama sputum sedangkan yang lain masuk ke dalam aliran limfatik paru-paru, kemudian mereka ke kelenjar limfatik. Enzim yang dihasilkan oleh sel pembersih menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada paru-paru. Pada kelenjar, makrofag itu kemudian berintregasi, meninggalkan partikel silika yang akan menyebabkan dampak lebih luas. Kelenjar itu menstimulasi pembentukan bundel-bundel nodular dari jaringan parut dengan ukuran mikroskopik, semakin lama semakin banyak pula nodul yang terbentuk, mereka kemudian bergabung menjadi nodul yang lebih besar yang kemudian akan merusak jalur normal cairan limfatik melalui kelenjar limfe. Ketika ini terjadi, jalan lintasan yang lebih jauh dari sel yang telah tercemar oleh silika akan masuk ke jaringan limfe paru-paru. Sekarang, antibodi baru di dalam pembuluh limfatik bertindak sebagai gudang untuk sel-sel yang telah tercemar oleh debu, dan parut nodular terbentuk terbentuk pada lokasi ini juga. Kemudian, nodul-nodul ini akan semakin menyebar dalam paru-paru. Gabungan dari nodul-nodul itu kemudian secara berangsur-angsur menghasilkan bentuk yang mirip dengan masa besar tumor.Sepertinya, silika juga menyebabkan menyempitnya saluran bronchial yang merupakan sebab utama dari dyspnea.Jika penderita silikosis terpapar oleh organisme penyebab tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis) penderita silikosis mempunyai resiko 3 kali lebih besar untuk menderita tuberkulosis. Biasanya gejala timbul setelah pemaparan selama 20-30 tahun. Tetapi pada peledakan pasir, pembuatan terowogan dan pembuatan alat pengampelas sabun, dimana kadar silika yang dihasilkan sangat tinggi, gejala dapat timbul dalam waktu kurang dari 10 tahun. WOC silicosis 2.7.5 Pemeriksaan Biasanya akan ditanyakan secara terperinci mengenai jenis pekerjaan, hobi dan aktivitas lainnya yang kemungkinan besar merupakan sumber pemaparan silika. Pemeriksaan yang dilakukan: 1. Rontgen dada (terlihat gambaran pola nodul dan jaringan parut). Foto toraks berguna dalam mendeteksi dan memantau respon paru untuk debu mineral, logam tertentu, dan debu organik mampu mendorong pneumonitis hipersensitivitas.Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) International Klasifikasi Radiografi dari Pneumoconioses mengklasifikasikan radiografi dada sesuai dengan sifat dan ukuran dan kekeruhan melihat sejauh mana keterlibatan parenkim tersebut.Secara umum, kekeruhan linier terlihat di asbestosis. (Harrison, 2008) 2. Tes fungsi paru Banyak debu mineral menghasilkan perubahan karakteristik dalam mekanisme pernapasan dan volume paru-paru yang secara jelas menunjukkan pola restriktif.Demikian pula, pemaparan debu organik atau bahan kimia dapat menyebabkan asma kerja atau PPOK. Pengukuran perubahan volume ekspirasi paksa (FEV1) sebelum dan setelah shift kerja dapat digunakan untuk mendeteksi responbronchoconstrictive atau peradangan akut. (Harrison, 2008) 2.7.6 Penatalaksanaan Tidak ada pengobatan khusus untuk silikosis.Untuk mencegah semakin memburuknya penyakit, sangat penting untuk menghilangkan sumber pemaparan.Terapi suportif terdiri dari obat penekan batuk, bronkodilator dan oksigen. Jika terjadi infeksi, bisa diberikan antibiotik.Tindakan preventif lebih penting dan berarti dibandingkan dengan tindakan pengobatannya. Penyakit silikosis akan lebih buruk kalau penderita sebelumnya juga sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis, astma broonchiale dan penyakit saluran pernapasan lainnya. Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja akan sangat membantu pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit akibat kerja. Data kesehatan pekerja sebelum masuk kerja, selama bekerja dan sesudah bekerja perlu dicatat untuk pemantauan riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu – waktu diperlukan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah: 1. Membatasi pemaparan terhadap silika 2. Berhenti merokok 3. Menjalani tes kulit untuk TBC secara rutin. Penderita silikosis memiliki resiko tinggi menderita tuberkulosis (TBC), sehingga dianjurkan untuk menjalani tes kulit secara rutin setiap tahun. . Silika diduga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab TBC.Jika hasilnya positif, diberikan obat anti TBC. 2.7.7 Pencegahan Berbagai tindakan pencegahan dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit atau mengurangi perkembangan penyakit-penyakit yang Pada tingkat perusahaan tertentu, tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan dengan cara antara lain : 1. Substitusi, yaitu mengganti bahan yang lebih berbahaya dengan bahan yang kurang berbahaya. 2. Ventilasi umum, yaitu mengalirkan udara ke ruang kerja untuk menurunkan kadar lebih rendah dari nilai batas ambang 3. Ventilasi keluar setempat, untuk mengalirkan keluar bahan berbahaya dari ruang kerja. 4. Isolasi salah satu proses produksi yang berbahaya. 5. Pemakaian alat pelindung diri. Pekerja harus memakai masker dan tutup kepala bertekanan.Selama kerusakan alat-alat pengendalian debu teknis atau pada keadaan darurat.Kabin dengan pengatur udara (ber-AC) hendaknya disediakan untuk para pengemudi truk dan operator alat berat pada operasi terbuka di cuaca panas di mana penyemprotan dengan air tidak dimungkinkan. 6. Penyuluhan sebelum bekerja, agar pekerja mengetahui dan mematuhi segala peraturan, serta agar mereka lebih hati-hati. 7. Penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kepada para pekerja secara terus-menerus, agar mereka tetap waspada dalam menjalankan tugasnya.telah terjadi. 8. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan secara berkala. Pekerja yang terpapar silika, harus menjalani foto rontgen dada secara rutin.Untuk pekerja peledak pasir setiap 6 bulan dan untuk pekerja lainnya setiap 2-5 tahun, sehingga penyakit ini dapat diketahui secara dini. 9. Jika foto rontgen menunjukkan silikosis, dianjurkan untuk menghindari pemaparan terhadap silika. 10. Pengawasan terhadap di lingkungan kerja dapat membantu mencegah terjadinya silikosis.Penekanan debu dengan pengendalian teknis(pembasahan sebelumnya,pengeboran basah) perlu dilaksanakan dengan ketat dan debu residu hendaknya dikontrol dengan ventilasi yang sesuai.Kadar debu dan kandungan silika dalam debu yang masuk pernapasan hendaknya dipantau secara teratur. Jika menggunakan bahan peledak,para pekerja seharusnya dicegah masuk ke daerah berdebu sampai debu dibersihkan melalui ventilasi. Debu hendaknya disaring dari dari udara yang dikeluarkan . 2.8 Pengukuran Kadar Debu di Udara Pengukuran kadar debu di udara bertujuan untuk mengetahui apakah kadar debu pada suatu lingkungan kerja berada konsentrasinya sesuai dengan kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi pekerja. Dengan kata lain, apakah kadar debu tersebut berada di bawah atau di atas nilai ambang batas (NAB) debu udara. Hal ini penting dilaksanakan mengingat bahwa hasil pengukuran ini dapat dijadikan pedoman pihak pengusaha maupun instansi terkait lainnya dalam membuat kebijakan yang tepat untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat bagi pekerja, sekaligus menekan angka prevalensi penyakit akibat kerja. Pengambilan/pengukuran kadar debu di udara biasanya dilakukan dengan metode gravimetric, yaitu dengan cara menghisap dan melewatkan udara dalam volume tertentu melalui saringan serat gelas/kertas saring. Alat-alat yang biasa digunakan untuk pengambilan sampel debu total (TSP) di udara seperti: 1. High Volume Air Sampler Alat ini menghisap udara ambien dengan pompa berkecepatan 1,1 - 1,7 m3/menit, partikel debu berdiameter 0,1-10 mikron akan masuk bersama aliran udara melewati saringan dan terkumpul pada permukaan serat gelas. Alat ini dapat digunakan untuk pengambilan contoh udara selama 24 jam, dan bila kandungan partikel debu sangat tinggi maka waktu pengukuran dapat dikurangi menjadi 6 – 8 jam. 2. Low Volume Air Sampler Alat ini dapat menangkap debu dengan ukuran sesuai yang kita inginkan dengan cara mengatur flow rate 20 liter/menit dapat menangkap partikel berukuran 10 mikron. Dengan mengetahui berat kertas saring sebelum dan sesudah pengukuran maka kadar debu dapat dihitung. 3. Low Volume Dust Sampler Alat ini mempunyai prinsip kerja dan metode yang sama dengan alat low volume air sampler. 4. Personal Dust Sampler (LVDS) Alat ini biasa digunakan untuk menentukan Respiral Dust (RD) di udara atau debu yang dapat lolos melalui filter bulu hidung manusia selama bernafas. Untuk flow rate 2 liter/menit dapat menangkap debu yang berukuran < 10 mikron. Alat ini biasanya dugunakan pada lingkungan kerja dan dipasang pada pinggang pekerja karena ukurannya yang sangat kecil. Nilai Ambang Batas (NAB) Untuk Debu Nilai ambang batas (NAB) adalah standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dianjurkan di tempat kerja agar tenaga kerja masih dapat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Kegunaan NAB ini sebagai rekomendasi pada praktek higiene perusahaan dalam melakukan penatalaksanaan lingkungan kerja sebagai upaya untuk mencegah dampaknya terhadap kesehatan. Nilai ambang batas kadar debu yang ruangan didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1999, dan disesuaikan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/Menkes/SK/XV/2002 tanggal 19 November 2002, pada lampiran I tentang Persyaratan dan tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan 2.9 Peran Keluarga dalam Upaya Pencegahan Penyakit Dalam usaha pencegahan penyakit akibat kerja atau silikosis ini, suatu keluarga harus berupaya untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat, seperti : merawat rumah dan menjaga lingkungan sekitar supaya bersih dari kotoran maupun debu. Untuk penderita yang alergi terhadap debu dan penderita sedang menjalani terapi pengobatan, peran keluarga disini adalah sebagai pengawas obat – obatan dari si penderita.Keluarga juga berperan dalam upaya peningkatan asupan gizi si paenderita, dengan memberikan makanan yang bergizi dan sehat. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang artificial atau man mad disease. Penyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap.Penyakit ini terjadi karena inhalasi dan retensi debu yang mengandung kristalin silikon dioksida atau silika bebas. Silikosis terakselerasi bisa menyebabkan batuk berdahak dan sesak nafas. Pengobatan umumnya bersifat simptomatis, yaitu mengurangi gejala.Terapi suportif terdiri dari obat penekan batuk, bronkodilator dan oksigen.Jika terjadi infeksi, bisa diberikan antibiotik. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara kadar debu pada tempat kerja diturunkan serendah mungkin dengan memperbaiki teknik pengolahan bahan, misalnya pemakaian air untuk mengurangi debu yang berterbangan. Bila kadar debu tetap tinggi pekerja diharuskan memakai alat pelindung. Pengawasan terhadap di lingkungan kerja dapat membantu mencegah terjadinya silikosis. REFERENSI Anonym. 2010. Macam Penyakit Pernapasan. Dapat diakses di: http://de2prayoga.blogspot.com/2010/11/10-macam-penyakit-pernapasan-beserta.html. Diakses tanggal 8 Maret 2013 (14.00) Anonym. 2010. Pengertian Kerja. Dapat diakses di: http://artikel2.com/kumpulan-bermacam2-artikel/06/pengertian-kerja-definisi-pekerjaan. Diakses tanggal 8 Maret 2013 (13.45). Anonym. 2011. Gangguan Sistem Pernapasan Akibat Kerja. Dapat diakses di: http://mencintaiprofesianda.blogspot.com/2011/09/gangguan-sistem-pernapasan-akibat-kerja.html. Diakses tanggal 8 Maret 2013 (13.40). Anonym. 2011. Pekerjaan Beresiko Penyakit Paru. Dapat diakses di: http://10keunikan.blogspot.com/2011/07/10-pekerjaan-berisiko-penyakit-paru.html. Diakses tanggal 8 Maret 2013 (13.55). Lorenz Inzenoaran. 2011. Manifestasi Klinis Penyakit Sistem. Dapat diakses di: http://lorenz-inzenoaran.blogspot.com/2011/05/manifestasi-klinis-penyakit-sistem.html. Diakses tanggal 8 Maret 2013 (13.50). Mega Imut. 2011. Pengertian Sistem Pernapasan. Dapat diakses di: http://mega-imut.blogspot.com/2011/11/pengertian-sistem-pernapasan.html. Diakses tanggal 8 Maret 2013 (13.35).

105 komentar:

  1. Sangat Berguna dan sangat luar biasa. Verry Nice and good Article
    Hernia dan sangat Hernia luar biasa Hernia bermanfaat Hernia terampil dan bagus Hernia bisa sembuh loh Hernia pada anda Hernia hanya dengan 1 obat Hernia secara baik dan
    Semoga Bermanfaat

    BalasHapus
  2. The nice Post, and Best Author
    Cara Cepat Mengobati Keloid Good This Nice Cara Mengobati Jantung bocor Anak
    From Nothing For Some Thing

    BalasHapus
  3. Sangat luar biasa dan sangat baik
    Pengobatan Penyakit Ambeien Anak
    Terima Kasih, sangan bermanfaat

    BalasHapus
  4. thanks for posting on the website you wish more success .. I wait for my next post

    obat kista ovarium
    obat cedera lutut
    obat trigliserida tinggi
    obat sindrom nefrotik

    BalasHapus
  5. Sangat luar biasa dan bermanfaat
    Cara Mengobati Panas Pada Anak Sesuai Saran Dokter
    Sangat bermanfaat dan luar biasa

    BalasHapus
  6. Salah satu terapi pengotan tumor otak tanpa operasi yang bisa anda lakukan adalah dengan konsumsi jelly gamat yakni obat alami yang dibuat dari teripang emas, selain itu jelly gamat juga bisa dijadikan obat tumor payudara serta obat benjolan di payudara. Dan andapun yang menderita kelenjar getah bening di leher bengkak, liver anda bisa mengkonsumsinya. Tanpa terkecuali anda yang memiliki keluhan tbc paru hingga gangguan lambung dan miom anda pun bisa mengkonsumsinya sungguh hebat bukan.

    BalasHapus
  7. I have been to various pages, and i can say that this is among the many that i have found to be very interesting and helpful. This is such a nice post, a page that have very fascinating details. Cartoon Wallpaper Thank you for sharing and kindly share more.

    BalasHapus
  8. Thanks for the information presented on your website
    Very in waiting for other information

    obat kista coklat manjur
    obat tuba fallopi tersumbat
    obat pasca keguguran tanpa kuret

    BalasHapus
  9. Luar biasa artikelnya, Luar biasa sangat. Jangan lupa kunjungi pula : Cara Mengobati Hidrokel Secara Alami Sangat Obat Hernia Resep Dokter

    BalasHapus
  10. Luar biasa artikelnya, Luar biasa sangat. Jangan lupa kunjungi pula : Cara Mengobati Hidrokel Secara Alami Sangat Obat Hernia Resep Dokter

    BalasHapus
  11. Nice, Sangat bermanfaat dan sangat luar biasa. Terima Kasih atas informasi dan jangan lupa kunjungi pula Cara Mengatasi Buah Zakar Sebelah

    BalasHapus
  12. Thank's for attention, nice and good program and informations, sangat bermanfaat, jangan lupa kunjungi pula
    Mengobati Buah Zakar Besar Sebelah and than
    Pemahaman Keliru Tentang Salaf next
    Download Lagu Hawari - Akhir Zaman best and thanks

    BalasHapus
  13. Luar biasa artikelnya, dan sangat keren. jang lupa kunjungi pula artikel Insomnia , Angin Duduk, dan juga perlunya VISI dan MISI dan aktifitas dari Rukun, Niat dan Do'a Shalat tahajud
    Sampai Jumpa kembali.

    BalasHapus
  14. Sites like these I'm looking for
    Thanks for the information, in tunggua keep the latest news


    obat tradisional benjolan di pipi
    obat varikokel tradisional

    BalasHapus
  15. Information is very useful and can add insight, happy to be on your page, thanks to the information you shared. This is very useful. Good luck always!!
    Obat Liver Herbal Terbaik

    BalasHapus
  16. Tetap bekerja keras untuk hasil yang lebih baik dan yakinlah bahwa apa yang kita kerjakan saat ini dengan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil suatu saat nanti.
    Obat Kolesterol
    Obat Jantung Koroner

    BalasHapus
  17. in that life there should be no word of surrender before we know the taste of trying, thanks for this useful information
    Akibat Mata Perih Dan Berair Secara Tiba-Tiba

    BalasHapus
  18. http://obatasamuratagaricpro.com/obat-stroke-paling-fenomenal/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-gagal-ginjal-tanpa-cuci-darah/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-hepatitis-akut/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-kanker-prostat-yang-ampuh/
    http://obatasamuratagaricpro.com/obat-jantung-koroner-ampuh/


    http://rizkyherbal.com/obat-kanker-prostat-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/pengobatan-hernia-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/pengobatan-jantung-koroner-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
    http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/

    BalasHapus
  19. thanks for informations
    https://tokoherbalnesv.blogspot.com/

    BalasHapus
  20. Your page is very good and very satisfying, I became interested.

    Komplikasi Gondok Beracun

    BalasHapus
  21. Your article is very satisfying and very good, I'm proud of you.

    Gejala dan Komplikasi Infeksi Lambung

    BalasHapus
  22. Your article is very good, also visit our website:

    Bahaya Kista Bartholin

    BalasHapus
  23. The article you created is very useful and very helpful.

    Umpan Ikan Nila Garung

    BalasHapus
  24. Bait is the key to the successful entanglement of fish in our hook.

    Umpan Ikan Lele Musim Hujan

    BalasHapus
  25. Thank you because your article is very helpful in doing the task.

    Essen Ikan Patin Malam Hari

    BalasHapus
  26. Casino of the Day 2021 | DRMCD
    If you or someone you know has a gambling 오산 출장샵 problem, 경주 출장안마 speak with a 시흥 출장안마 professional person. · Call 전주 출장샵 1-800-522-4700 or 충주 출장마사지 Toll Free: 800-522-4700.

    BalasHapus

comentar via Facebook