MODEL SISTEM KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul - simbul yang nyata;
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka
konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri merupakan sekelompok
konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh fakta -
fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya bukti )
secara langsung. Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi
dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah di dapat di tempat mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat.
Model system keperawatan ini diguna-kan dalam
menentukan model praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan
situasi tempat perawat tersebut bekerja Mengingat dalam model praktek
keperawatan mengandung komponen dasar seperti: adanya keyakinan dan nilai yang mendasari
sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
ataupun asuhan keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan
dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
sesuai kebutuhan pasien. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari
Teori dan Model system
Keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci
dalam mengembangkan ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia.
Pada kesempatan kali ini saya mencoba memaparkan “Teori dan Model Konsep
Keperawatan Berdasarkan ke 13 teori “
B.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menghubungkan antara model
system keperawatan dengan segala pemikiran dan tingkah lakunya dalam merancang
atau menyusun suatu rencana asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien dan
keluarga sesuai kasus secara teori dengan benar.
2.
Tujuan Khusus
- Mahasiswa
mampu menjelaskan model system keperawatan
- Mahasiswa
mampu menjelaskan prinsip umum model system keperawatan.
- Mahasiswa
mampu merancang /menyusun model system keperawatan yang dibutuhkan
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Model
system Dorothea Orem
Model konsep menurut Dorothea Orem yang
dikenal dengan model self care memberikan pengertian jelas bahwa bentuk
pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan
individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan
kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit yang ditekaknkan
pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem membagi kelompok
kebutuhan dasar yang terdiri dari pemeliharaan dan pengambilan udara
(oksigenasi) pemeliharaan pengambilan air , makanan, proses eliminasi,
pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat.
Model ini
dipertimbangkan oleh orem dengan menggunakan self care dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia, model orem mini terkenal dengan nama self care model.
Dalam pendekatan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia, Orem membagi 3
tingkatan diantaranya wholly compensatory (pengganti penuh), partially
compensatory (pengganti sebagian) dan suportif edukatif (pendidikan
dan dukungan).
2.
Model System Calista Roy
Sister calista roy mengemukakan
konsep keperawatan dengan model adaptasi yang memilki bebeapa pandangan atau
keyakinan serta nilai yang dimilikinya. 4 elemen penting yang termasuk dalam
moel adaptasi keperawatan adlah
1. Manusia
2. Lingkungan
3. Kesehatan
4. Keperawatan
Unsur keperawatan terdiri dari 2
bagian yaitu tujuan keperawatan, aktivitas keperawatan. Pandangan roy
mengemukakkan bahwa individu sebagai biopsikososial dan spiritual sebagai satu
kesatuan yang utuh memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan sehingga individu selalu berinteraksi terhadap perubahan
lingkungan. Model sistem ini Roy adalah sebagai berikut, dalam mengidentifikasi
hubungan biologis, psikologis dan sistem sosial antara individu satu dengan
yang lain diperlukan sebuah adaptasi, sebab dalam proses kehidupan diperlukan
suatu keseimbangan antara komponen tersebut. Bila adaptasi tidak berjalan
sesuai dengan sistem maka akan terjadi penolakan terhadap lingkungan yang ada
sehingga seorang akan mengalami stress, dan sebagai sorang perawat dalam model
adaptasi ini harus mampu berperan sebagai support sistem.
3.
Model System Henderson
Keperawatan menurut Henderson di definisikan
membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang
memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu
tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan,
kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara
membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Fungsi utama perawat yaitu menolong seseorang
yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau penyembuhan atau untuk
menghadapi kematiannya dengan tenang atau damai.
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan
teori keperawatan Virginia Henderson adalah praktek keperawatan yang membentuk
klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan dasar dalam asuhan keperawatan dasar pada
tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
dari seseorang yaitu bsbg
berikut:
a)
Bernafas dengan normal
memilih
tempat tidur, kursi yang cocok, menggunakan bantal, alas sabagai alat pembantu agar klien dapat
bernafas,
menjelaskan pengaruhnya.
b)
Kebutuhan akan nutrisi
memberikan
penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang
diperlukan,Pemilihan
dan penyediaan makanan.
c)
Kebutuhan eliminasi
Perawat
harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu
pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
d)
Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat
harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan
bersandar.
e)
Kebutuhan isthirahat dan tidur
tentang
pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan bagaimana cara mengontrol
emosi yang baik.
f)
Kebutuhan berpakaian
memilihkan
pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
g) Mempertahankan
temperature tubuh atau sirkulasi
keadaan
panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakan
udara, atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi
aktifitasnya.
h) Kebutuhan
akan personal hygiene
walaupun
sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan bisa
menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.
i)
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
melindungi
klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak faktor yang
membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
j)
Berkomunikasi dengan orang lain dan
mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan pendapat
penterjemah
dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, membuat klien mengerti akan dirinya sendiri danmenciptakan lingkungan yang teraupeutik.
k) Kebutuhan
spiritual
meyakinkan
pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya
penyembuhan dan pemenuhannya.
l)
Kebutuhan bekerja
interprestasi
terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan
apabila seseorang dapat terus bekerja.
m) Kebutuhan
bermain dan rekreasi
memilihkan
aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi,
serta keadaan penyakitnya.
n) Kebutuhan
belajar
mendorong
usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti
rencana terapi yang diberikan
4.
Model System Neuman
Sistem
Neuman merupakan suatu pendekatan sistem yang terbuka dan dinamis terhadap
klien yang dikembangkan untuk memberikan suatu kesatuan fokus definisi masalah
keperawatan dan pemahaman terbaik dari interaksi klien dengan lingkungannya.
Elemen-elemen yang ada dalam sistem terbuka mengalami pertukaran energi
informasi dalam organisasi kompleksnya. Stress dan reaksi terhadap stres
merupakan komponen dasar dari sistem terbuka. Klien sebagai sistem bisa
individu, keluarga, kelompok, komunitas atau sosial issue (Tomey &
Alligood, 1998).
Konsep
utama yang terdapat pada model Neuman, meliputi: stresor, garis pertahanan dan
perlawanan, tingkatan pencegahan, lima variabel sistem klien, struktur dasar,
intervensi dan rekonstitusi (.Tingkatan pencegahanTingkatan pencegahan ini
membantu memelihara keseimbangan yang terdiri dari pencegahan primer, sekunder
dan tersier.
a.
Pencegahan primer : terjadi sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi
: promosi kesehatan dan mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan
pada penguatan flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan
mengurangi faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah
sudah diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup :
immunisasi, pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup.
b.
Pencegahan sekunder. Meliputi berbagai tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan
sekunder mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi
reaksi dan meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur
dasar melalui tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah
untuk memperoleh kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika
pencegahan sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur
dasar tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
c.
Pencegahan TersierDilakukan setelah sistem ditangani dengan strategi-strategi
pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal.
Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk
mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier cenderung
untuk kembali pada pencegahan primer .
5.
Model System Jean Wetson
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan
terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur
pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori
Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 cabang kebutuhan manusia yang
saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikial (kebutuhan untuk
hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan
vertilasi, kebutuhan psikofisikial, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial
yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, berorganisasi, kebutuhan intra dan
interpersonal yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan 4 kebutuhan tersebut, Jean Watson
memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki
bermacam-macam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental, dan spiritual karena
sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga untuk
mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status
kesehatan, mencaegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan
penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
6.
Model System King
King
memahami model konsep dan teori keperawatan denag menggunakan pendekatan system
terbuka dalam hubunagn interaksi yang konstan dengan lingkunagan, sehingga King
mengemukakan dalm model konsep interaksi.
Dalam
mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi
adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling
berhuabungan satu dengan yang lain.
1. Sistem
Personal
Menurut king
setiap individu adalh system personal (system terbuka). Untuk system personal
konsep yang relevan adalah persepsi, diri, pertumbuhan dan perkembangan, citra
tubuh, dan waktu.
2. Sistem
Interpersonal
King
mengemukakan system interpersonal terbentuk oleh interkasi antra manusia.
Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat
orang disebut GROUP. Konsep yang relefan dengan system interpersonal adalah
interkasi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
3. Sistem
Sosial
King
mendefinisikan system social sebagai system pembatas peran organisasi sosisal,
perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan
mekanisme pengaturan antara praktk-praktek dan aturan (George, 1995). Konsep
yang relevan dengan system social adalah organisasi, otoritas, kekuasaan,
status dan pengambilan keputusan.
Berdasarkan hal diatas,manusia mempunyai tiga dasar kebutuhan kesehatan
yang fundamental :
1.
Kebutuhan
terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat dibutuhkan.
2.
Kebutuhan
terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan penyakit.
3. Kebutuhan
terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu tidak mampu
untuk membantu dirinya sendiri.
. Untuk memenuhi kebutuhan manusia di
atas,king mengemukakan pendekatan yang terdiri dari komponen seperti yang di
gambarkan sebagai berikut :
•
•
Aksi à proses awal
hubungan 2 individu dlm berperilaku,dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam
keperawatan dengan digambarkan hub Perawat dengan pasien untuk membuat kontrak atau tujuan yg
diharapkan
•
Reaksi à tindakan yg terjadi akibat adanya
aksi dan merupakan respon
individu
•
Interaksi à bentuk kerja
sama yang saling mempengaruhi
antara Perawat dengan pasien yang terwjud
dalam komunikasi
•
Transaksi à persetujuan
antara Perawat dengan pasien dlm perencanaan
tindakan keperawatan yang dilakukan.
7.
Model System Peplau
Teori Hildegard E. Peplau(1952) berfokus pada individu, perawat dan
proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu hasil
proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya supaya menjadi sehat atau
tetap sehat (hubungan antar manusia).
Hubungan interpersonal meliputi
1.Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan
dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif
dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
2. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan
pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali
perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien.
3. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini
memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan
menyalurkan energi ke arah realisasi potensi.
Tujuan keperawatan peplau adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan
untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab
itu, perawat berupaya mengembangkan hubungan perawat dan klien melalui peran
yang diembannya (nara sumber, konselor, dan wali).
8.
Model System Jhonson
Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu
agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu
beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan
orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya.
Model konsep dan teori keperawatan menurut
Johnson adalah dengan pendekatan sistem perilaku, dimana individu dipandang
sebagai sitem perilakuyang selalu ingin mencapai keseimgangan dan stabilitas,
baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki keinginan dalam
mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkannya. Sebagai suatu
sistem, didalamnya terdapat komponen subsistem yang membentukan sistem
tersebut, diantaranya komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku menurut
Johnson adalah ;
1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta
mencapai kesenangan dalam pencapaian pengakuan dari
lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang
kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau
perlindungan dan berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk
pengeluaran segala sesuatu dari sampah atau barang
yang tidak berguna secara biologis
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai
dan dicintai.
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan sosial, keamanan, dan
kelangsungan hidup.
7. Ketergantungan merupakan bagian yang
membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan bantuan,
kedamaian, keamanan serta kepercayaan.
Berdasarkan subsistem tersebut diatas, maka akan terbentuk
sebuah sistem perilaku individu, sehingga Johnson
memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi permasalahan tersebut
harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan sistem perilaku
tersebut. Status kesehatan yang ingin dicapai yaitu mampu berperilaku untuk
memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.
9.
Model System Martha E. Rogers
Teori Roger didasarkan pada pengetahuan tentang asal usul manusia dan
alam semesta seperti antropologi, sosiologi, astronomi, agama, filosofi,
perkembangan sejarah dan mitologi. Teori ini berfokus pada proses kehidupan
manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan
hisup manusia dan pula pertumbuhna dan perkembangan seseorang.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip
– prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan
Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak,
pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan
adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi
keterampilan, dan teknologi.
Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan
rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia / individu
seutuhnya.
Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan
lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu
utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi
dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain
pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada
akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi, membayangkan
dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat
diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang
berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
10.
Model System Florence
Model konsep ini memposiskan lingkungan
adalah sebagai fokus asuhan keperawatan dan perawat tidak perlu memahami
seluruh proses penyakit model konsep,hal ini dalam upaya merasakan antara
profesi keperawatan dan kedokteran. Asuhan keperawatan lebih memfokuskan pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingungan, kebersihan,ketenangan, dan
nutrisi yang adequate dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan
tindakan pengobatan semalam. Upaya teori ini dalam rangka perawat mampu
menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung pada profesi lain.
Modelkonsep ini memerikan inspirasi
dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara
luas, paradigmaperawatan dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan
lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat memengaruhi proses
perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan
11.
Model System Faye Abdullah
Abdellah menggambarkan orang memiliki, emosional, dan
sosiologis kebutuhan fisik. Kebutuhan ini bisa terbuka, yang terdiri dari
sebagian besar kebutuhan fisik, atau rahasia, seperti emosional, sosiologis dan
interpersonal kebutuhan-yang sering terlewatkan dan dianggap salah. Pasien
digambarkan sebagai pembenaran hanya untuk eksistensi keperawatan.
Individu (dan keluarga) adalah penerima keperawatan, dan kesehatan, atau
mencapai itu, tujuan dari pelayanan keperawatan.
Perawatan dapat secara umum merumuskan kebutuhan manusia
dalam 4 kategori, diantaranya kenamanan, kebersihan dan keamanan, keseimbangan
fisiologi, faktor-faktor psikologi dan sosial dan spsiologi dan komunitas. Dari
empat kebutuhan tersebut dikembangkan menjadi 21 kebutuhan atau masalah
keperawatan diantaranya :
12.
Model System Ida Orlando
Asumsi Orlando terhadap
metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya terkandung dalam teorinya. Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan
timbal balik antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan
akan saling mempengaruhi. Dan
sebagai orang pertama yang
mengidentifikasi dan menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan dan
hal-hal kritis penting dari partisipasi
pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual interaksi perawat-pasien
sama halnya dengan interaksi antara dua orang. Ketika perawat menggunakan
proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya dalam merawat pasien, orlando
menyebutnya sebagai ”nursing procces discipline”. Itu merupakan alat yang dapat
perawat gunakan untuk melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
Orlando
menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu fungsi perawat
profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau kesegaraan,
disiplin proses keperawatan serta kemajuan
1. Tanggung
jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu
membantu apapun yang pasien butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
(misalnya kenyamanan fisik dan rasa aman ketika dalam medapatkan pengobatan
atau dalam pemantauan. Perawat harus mengetahui
kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya. Perawat harus mengetahui
benar peran profesionalnya, aktivitas
perawat profesional yaitu tindakan yang
dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa
aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat
dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus
pada aktivitas-aktivitas yang
benar-benar menjadi kewenangannya.
2. Mengenal
perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu
dengan mengobservasi apa yang dikatakan pasien maupun perilaku nonverbal yang
ditunjukan pasien.
3. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat
dan pasien. Reaksi segera adalah
respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi individu pasien ,
berfikir dan merasakan.
4. Disiplin
proses keperawatan
Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses
keperawatan sebagai interaksi total
(totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara
perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat
terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan, mengidentifikasi
kebutuhan pasien untuk membantunya serta
untuk melakukan tidakan yang tepat.
5. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih,
pasien menjadi lebih berguna dan produktif.
13.
Model System Myra Levine
Teori Levine berfokus pada interaksi manusia. Model
konsep Myra memandang klien sebagai makhluk hidup terintegrasi yang saling
berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkunganya, dan intervensi
keperawatan adalah suatu aktivitas
konservasi,dan konservas energy adalah bagian yang menjadi perlimbangan Model
konservasi levine merupakan Keperawatan praktis dengan konservasi model dan
prinsip yang berfokus pada pelestarian energi pasien untuk kesehatan dan
penyembuhan. Adapun prinsip konservasi tersebut adalah sbb:
1. Konservasi
Energi
Individu
memerlukan keseimbangan energi dan memperbaharui energi secara konstan untuk
mempertahankan aktivitas hidup. Konservasi energi dapat digunakan dalam praktek
keperawatan.
2.
Konservasi Integritas Struktur
Penyembuhan
adalah suatu proses pergantian dari integritas struktur. Seorang perawat harus
membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan
fungsi dan intervensi keperawatan.
3.
Konservasi Integritas Personal
Seorang
perawat dapat menghargai klien ketika klien dipanggil dengan namanya. Sikap
menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang
menyediakan privasi selama prosedur.
4. Konservasi
Integritas Sosial
Kehidupan
berarti komunitas social dan kesehatan merupakan keadaan social yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap
keluarga, membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal
untuk konservasi integritas social
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan
merupakan bagian penting dari masyarakat dimana keperawatan dikembangkan dari
masyarakat dan terlibat penuh didalamnya. Keperawatan berespons terhadap
kebutuhan perawatan kesehatan masyarakat, yang dipengaruhi oleh factor-faktor
ekonomi, social, dan budaya. Dari ke-13 teori semuanya mengacu pada define
keperawatan itu sendiri, yanitu pelayanan professional yang bersifat
komprehensif meliputi bio-psiki-sosio-spiritual yang di tujukan kepada orang
sehat maupun sakit dan mencakup seluruh kehidupan manusia.
Definisi keperawatan menggambarkan
perubahan dalam praktik keperawatan dan membantu mengatasi perubahan dengan
cara mengidentifikasi ranah praktik keperawatan dan tuntunan penelitian,
praktik dan pendidikan. Model praktik keperawatan adalah diskripsi atau
gambaran dari praktik keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan kepada
filosofi, konsep dan teori keperawatan.
Model system keperawatan memberikan
pengetahuan untuk meningkatkan praktik, penuntun penelitian, dan kurikulum
keperawatan dan mengidentifikasi ranah dan tujuan praktik keperawatan.
B. Saran
- Sebaiknya model system yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam melakukan praktik keperawatan.
- Untuk menambah wawasan pembaca dapat melihat reverensi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
-
Posted by joe pada 12/12/2009 dapat
di akses http://perawattegal.wordpress.com/tag/teori-keperawatan-menurut-peplau/
-
Hidayat A. dan Alimul A. (2004).
Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.
-
Mubarak, wahid iqbal, SKM.2005. Pengantar Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV.Sagung Seto.
-
Mufida. Arik,dkk,2009. Teori Keperawatan
Orem(on_line), http://www.docstoc.com/docs/35503151/teori-keperawatan-OREM
23 desember 2011
-
Anonim,2010.Model Konseptual. Dapat
diakses di model.Konseptual.martha.elizabeth.roger.htm.
Semoga makalah ini bermanfaat buat teman" :D